Pilar Saga Ichsan Temui Keluarga Korban Meninggal Usai Mengantre Gas 3 Kg di Pamulang

Pilar Saga Ichsan Temui Keluarga Korban Meninggal Usai Mengantre Gas 3 Kg di Pamulang

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan, menemui keluarga korban yang meninggal usai mengantre gas 3 kg di Pamulang Barat, Tangsel.

Pilar mendatangi rumah duka yang berada di Jalan Beringin I Rt.01/07 Pamulang Barat, Tangsel, pada Selasa (4/2/2025).

Ia didampingi Anggota Komisi 2 DPRD Kota Tangsel, Dadang Darmawan; Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Abdul Azis; Camat Pamulang, Mukroni; dan Lurah Pamulang Barat, Mulyadi.

Kedatangan Pilar disambut langsung oleh putra korban yang sudah berdiri di depan rumah duka.

Dia datang pukul 11.32 WIB dengan menggunakan pakaian dinas berwarna coklat dan peci hitam. Setelah saling bersalaman, Pilar pun dipersilakan duduk.

Pilar duduk di samping kanan putra korban, sedangkan Dadang Darmawan duduk di samping kiri putra korban.

Saat itu, mereka sempat berbincang terkait kronologi korban sebelum dinyatakan meninggal di rumah sakit.

Usai berbincang, mereka membacakan surah Al Fatihah dan doa untuk almarhum yang dipimpin langsung oleh Dadang Darmawan.

Lebih lanjut, Pilar menyampaikan salam dari Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie.

“Hari ini kami menyampaikan langsung arahan dari Pak Wali Kota, juga salam hormat untuk keluarga Ibu Yonih, mudah-mudahan beliau ditempatkan di sisi terbaik,” ujar Pilar kepada keluarga korban di lokasi.

Dia mengatakan, peristiwa yang menimpa Yonih menjadi perhatian besar bagi pemerintah kota (Pemkot) Tangsel.

Dia menilai, kasus tersebut menjadi evaluasi bagi Pemkot dalam mendistribusikan gas 3 kg di Kota Tangsel.

“Ini menjadi evaluasi buat kami semua ke depan untuk bagaimana di masyarakat ini bahwa terkait dengan distribusi gas 3 kg bisa terus tersampaikan dengan baik,” kata dia.

Sebelumnya, Yonih (62) meninggal setelah mengantre membeli gas elpiji 3 kilogram pada Senin (3/2/2025) sekitar pukul 12.30 WIB.

Adik korban, Rohaya (51) bercerita, sang kakak masih beraktivitas seperti biasanya pada pagi hari, yakni membuka warung dan menyiapkan lontong untuk dijual.

Sumber: Kompas

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *